menunggu-mu ...
... aku menikmati lambaian dua bias putih pada jari lembut seumpama waktu, hingga pada tepian malam teriring dingin melati mendampingi setiap titik ragaku,, melebihi layu daun kering yang menulis singgasana-mu di balik warna samudera,,, tetap tertegun memandu pandang pada raga asmara, dan ku-ulurkan kesetiaanku, agar aura-mu terasa sejuk mendampingiku pada kecupan cinta. (amin mubarok, jatitujuh)
Komentar